Jumat, 27 Agustus 2010

Kelemahan Hadits Pulang dari Jihad Kecil ke Jihad Besar

Oleh : Abduh Zulfidar Akaha

            Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda,
رَجَعْنَا مِنَ الْجِهَادِ الْأَصْغَرِ إِلَى الْجِهَادِ الْأَكْبَرِ . قَالُوْا وَمَا الْجِهَادُ الْأَكْبَرُ ؟ قَالَ جِهَادُ الْقَلْبِ .
            “Kita telah kembali dari jihad kecil menuju jihad yang lebih besar.” Mereka berkata, “Apakah jihad yang lebih besar itu? Kata Nabi, “Jihad hati.”

Takhrij
            HR. Al-Baihaqi dalam Az-Zuhd (384) dan Al-Khathib Al-Baghdadi dalam Tarikh Baghdad (Bab Al-Wawi/Dzikr Al-Asma` Al-Mufradah) dari Jabir bin Abdillah Radhiyallahu 'Anhuma. Al-Mizzi dalam Tahdzib Al-Kamal (biografi Ibrahim bin Abi Ablah Al-Adawi/210) dan Ibnu Asakir dalam Tarikh Dimasyq (biografi Ibrahim bin Abi Ablah); dari Ibrahim bin Abi Ablah.

            Imam As-Suyuthi mengatakan, “Diriwayatkan Ad-Dailami, Al-Baihaqi dalam Az-Zuhd, dan Al-Khathib.”[1]
Dalam riwayat Al-Khathib disebutkan, bahwa ketika Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam dan para sahabat baru saja dari suatu peperangan, beliau bersabda kepada mereka,
قَدِمْتُمْ خَيْرَ مَقْدَمٍ مِنَ الْجِهَادِ الْأَصْغَرِ إِلَى الْجِهَادِ الْأَكْبَرِ . قَالُوْا : وَمَا الْجِهَادُ الْأَكْبَرُ ؟ قَالَ : مُجَاهَدَةُ الْعَبْدِ هَوَاهُ .
            “Kalian telah kembali ke tempat kedatangan terbaik, dari jihad yang lebih kecil menuju jihad yang lebih besar.”
            Para sahabat berkata, “Apakah jihad yang lebih besar itu?
            Nabi bersabda, “Jihad seorang hamba melawan hawa nafsunya.”             

Derajat Hadits: Dha’if
            Al-Baihaqi berkata, “Hadits ini sanadnya lemah.”
            As-Suyuthi menukil dari Ibnu Hajar, “Hadits ini sangat terkenal dan sering diucapkan. Ia adalah perkataan Ibrahim bin Abi Ablah dalam Al-Kunanya An-Nasa`i.”[2]
            Al-Iraqi mendha’ifkan hadits ini dalam Takhrij Ahadits Al-Ihya` (2567).
            Ibnu Taimiyah berkata, “Tidak ada dasarnya dan tidak seorang pun ahli makrifat yang meriwayatkannya sebagai perkataan dan perbuatan Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. Bagaimanapun, jihad melawan kaum kafir adalah termasuk amalan yang terbesar dan paling utama.”[3]
            Dalam Silsilah Al-Ahadits Adh-Dha’ifah (2460), Syaikh Al-Albani berkata, “Hadits mungkar.” Dan dalam Dha’if Al-Jami’ Ash-Shaghir (8510), Al-Albani mendha’ifkannya.

*   *   *


[1] Jami’ Al-Ahadits (15164).
[2] Ad-Durar Al-Muntatsarah fi Al-Ahadits Al-Musytaharah (1/11).
[3] Majmu’ Al-Fatawa/Jilid 11/Hlm 197, dan Al-Furqan Baina Awliya` Ar-Rahman wa Awliya` Asy-Syaithan/Hlm 46.

6 komentar:

  1. Assalamu'alaikum wr wb.

    Ustadz, ana mau tanya derajat hadits "Assawadul a'dzom". Ada yang bilang tidak shohih?

    BalasHapus
  2. wa'alaikum salam wr. wb.
    iya, setau saya, dua hadits yg berkaitan dg "as-sawasul a'zham" didha'ifkan al-haitsami & al-albani..

    BalasHapus
  3. Ane pengen tahu takhrij nya sih. Tapi takut ngerepotin :D

    Terus, bagaimana dengan anjuran untuk ikut ijma', atau jumhur ulama?

    Ustadz, kalau gak ngerepotin, ane nanya di sini http://myquran.com/forum/showthread.php/15395 , pengennya antum bantu jelasin.

    Afwan ya ustadz kalo banyak nanya & banyak maunya :D

    BalasHapus
  4. haditsnya ada bbrp riwayat. di antaranya berbunyi:
    إِنَّ أُمَّتِي لَا تَجْتَمِعُ عَلَى ضَلَالَةٍ فَإِذَا رَأَيْتُمْ اخْتِلَافًا فَعَلَيْكُمْ بِالسَّوَادِ الْأَعْظَمِ
    "sesungguhnya umatku tdk akan bersatu dlm kesesatan. maka jika kalian melihat ada perbedaan, hendaknya kalian bersama orang kebanyakan/mayoritas (jamaah)."
    [HR ibnu majah, ibnu humaid n ibnu ashim dari anas bin malik]
    dlm sanadnya ada mu'an bin rifa'ah, yg dilemahkan oleh para imam hadits.
    hadits ini didha'ifkan oleh ibnu hajar, ibnu katsir, dan al-albani.

    satu lagi berbunyi:
    ذَرُوا الْمِرَاءَ، فَإِنَّ بني إِسْرَائِيلَ افْتَرَقُوا عَلَى إِحْدَى وَسَبْعِينَ فِرْقَةً، وَالنَّصَارَى عَلَى ثِنْتَيْنِ وَسَبْعِينَ فِرْقَةً كُلُّهُمْ عَلَى الضَّلالَةِ إِلا السَّوَادَ الأَعْظَمَ"، قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ، وَمَنِ السَّوَادُ الأَعْظَمُ؟ قَالَ:"مَنْ كَانَ عَلَى مَا أَنَا عَلَيْهِ، وَأَصْحَابِي مَنْ لَمْ يُمَارِ فِي دِينِ اللَّهِ، وَمَنْ لَمْ يُكَفِّرْ أَحَدًا مِنْ أَهْلِ التَّوْحِيدِ بِذَنْبٍ غُفِرَ لَهُ
    [HR. ath-thabarani dari bbrp sahabat]
    al-haitsami men-dha'if jiddan-kan hadits ini krn di dlm sanadnya ada katsir bin marwan.

    adapun hadits ttg keharusan bersama jamaah, ada bbrp hadits lain yg shahih. bunyinya:
    عَلَيْكُمْ بِالْجَمَاعَةِ وَإِيَّاكُمْ وَالْفُرْقَةَ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ مَعَ الْوَاحِدِ وَهُوَ مِنْ الِاثْنَيْنِ أَبْعَدُ مَنْ أَرَادَ بُحْبُوحَةَ الْجَنَّةِ فَلْيَلْزَمْ الْجَمَاعَةَ
    [HR. ibnu majah n at-tirmidzi dari ibnu umar]
    dishahihkan al-albani.

    dan
    أَنَا آمُرُكُمْ بِخَمْسٍ اللَّهُ أَمَرَنِي بِهِنَّ السَّمْعُ وَالطَّاعَةُ وَالْجِهَادُ وَالْهِجْرَةُ وَالْجَمَاعَةُ فَإِنَّهُ مَنْ فَارَقَ الْجَمَاعَةَ قِيدَ شِبْرٍ فَقَدْ خَلَعَ رِبْقَةَ الْإِسْلَامِ مِنْ عُنُقِهِ إِلَّا أَنْ يَرْجِعَ
    [HR. at-tirmidzi dari al-harits al-asy'ari]
    juga dishahihkan al-albani.
    wallahu a'lam.

    BalasHapus
  5. ust,sekarang ada yg mengatakan bahwa syiekh albani itu banyak kekeliruannya dalam menilai hadist,dan bahkan ada yg mengatakanya sesat bagaimana tu ustadz? contohnya ini http://www.scribd.com/doc/39799690/7659070-Kesesatan-Nashiruddin-Albany-Wahaby-Salafy-Dalam-Ilmu-Had
    www.scribd.com dan ini http://ahmadfaruq.blogdetik.com/2009/02/05/kesalahankelemahan-albani/

    BalasHapus

(hukum) wisata kuliner, bukan tidak boleh, tapi jika berlebihan tidak baik

Hikmah jelang siang: (hukum) wisata kuliner, bukan tidak boleh, tapi jik a berlebihan tidak baik ' ada yg bertanya via WA ttg ha...