Kamis, 27 Januari 2011

Panduan Praktis Doa & Dzikir Sehari-hari

Harga : Rp 44.000,-
Diskon : 20% + ongkos kirim
Tebal : 274 + xxxix hlm
Cetakan ke-6, hard cover.


Sesuai judulnya, buku ini memang memuat doa-doa yang biasa dan bisa kita baca sehari-hari. Meski praktis, setiap doa (hadits) yang ditampilkan selalu disertai dengan takhrij yang lengkap. Dan, sesungguhnya masalah takhrij hadits inilah yang menjadi keprihatinan penulis. Betapa banyak buku2 doa yang dijual di berbagai toko buku, namun hanya sedikit yang menyebutkan sumber doanya. Sehingga, bukan tidak mungkin sebagian doa yang terdapat dalam buku tersebut ternyata bukan berasal dari Nabi Saw, atau berasal dari hadits yang dha'if bahkan maudhu'. 

Terbit bulan Mei 2007, dan pada Agustus 2010 telah enam kali naik cetak.

*  *  *

Doa adalah ibadah yang diperintahkan oleh Allah. Bahkan ia merupakan kebutuhan manusia yang lemah ini. Adalah Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, beliaulah yang mengajarkan kepada umatnya agar selalu berdoa dalam semua aktivitas. Karena hanya Allah yang memiliki segalanya. Dia akan memberi kepada yang dikehendaki-Nya. Dan dengan kemahakayaan-Nya, Dia menjanjikan pengabulan doa hamba-Nya yang meminta.

Tidak jarang kita jumpai orang yang mengeluh do'anya tak pernah dikabulkan. Hingga ada yang putus asa untuk berdoa. Pun, acap kali kita kebingungan mencari lafal do'a yang tepat guna. Terkadang kita berhasil mendapatkan lafal do'a tertentu, tetapi kita tak dapat membacanya. Atau, boleh jadi kita hafal do'a tertentu, tetapi kita tidak tahu dari mana asal-usulnya, tidak pula dipahami makna yang dikandungnya.

Dalam buku ini, Anda akan mendapati do'a dan dzikir pagi sore, dzikir setelah shalat, dan do'a-do'a dari Al-Qur'an dan Sunnah. Dilengkapi dengan pengucapan do'a dalam tulisan lain dan takhrij haditsnya, kehadiran buku ini menjadikan kita lebih percaya diri dalam berdo'a. Bukan hanya itu, masalah seputar do'a di atas pun terjawab dengan tuntas.

*   *   *

DAFTAR ISI

PENGANTAR PENERBIT................................. xiii
PENGANTAR PENULIS.................................. xvii
Manhaj Penulisan ……………………………………………  xii

BAB 1 ADAB BERDO’A.................. 1
ADAB BERDO’A................................................... 3
Pertama: Menjauhkan diri dari hal-hal yang
haram....................................................................... 3
Kedua: Ikhlas  ......................................................... 6
Ketiga: Memulai do’a dengan tahmid dan
shalawat................................................................... 7
Keempat: Berdo’a dengan do’a-do’a yang disyari’atkan    8
Kelima: Penuh kekhusyu’an, tadharru’, dan
harap-harap cemas................................................ 10
Keenam: Tidak bimbang dalam berdo’a dan
yakin Allah akan mengabulkan............................ 11
Ketujuh: Mencari saat yang tepat untuk
berdo’a.................................................................... 13
Kedelapan: Berdo’a pada kondisi yang de­kat
dengan Allah......................................................... 15
Kesembilan: Menghadap ke arah kiblat............... 19
Kesepuluh: Dengan suara yang pelan................. 20
Kesebelas: Tidak berdo’a atau mendo’akan
yang buruk............................................................. 22
Kedua belas: Mengangkat kedua tangan............. 24
Ketiga belas: Disertai taubat dan peng­akuan
dosa........................................................................ 25
Kempat belas: Tidak mengkhususkan diri
dalam do’a ketika berdo’a bersama...................... 27
Kelima belas: Mengulangi do’a hingga tiga kali.. 28
Keenam belas: Memperbanyak do’a di wak­tu lapang 
(tidak hanya saat perlu atau di­­run­dung musibah)        30

DI ANTARA SEBAB TIDAK DIKABULKAN-
NYA DO’A............................................................ 32

Rabu, 26 Januari 2011

165 Kebiasaan Nabi Saw.

Harga : Rp. 74.000,-
Diskon 20% + ongkos kirim
Tebal : 496 hlm + xxxii
Cetakan ke-11, hard cover

Dulunya buku ini berjudul 160 Kebiasaan Nabi Saw. Kemudian, setelah direvisi, saya tambah lima lagi, dan berganti judul menjadi 165 Kebiasaan Nabi Saw. Buku ini berisi tentang kebiasaan Nabi dalam masalah shalat; kebiasaan beliau pada hari Jum'at dan hari raya; kebiasaan beliau dalam hal puasa; pada bulan Ramadhan; kebiasaan dalam makan dan minum; dalam tidur; ketika bepergian; dalam dzikir dan doanya; dan berbagai kebiasaan Nabi yang lain.
Dicetak pertama kali pada Mei 2002, dan pada 2010 lalu telah naik cetak sebelas kali.


Daftar Isi  :
Pengantar Penerbit
Pengantar Penulis
MUKADDIMAH
Sekilas tentang Sunnah Nabawiyah
Manhaj Penulisan

Bab Pertama
Kebiasaan-kebiasaan Nabi Saw Sekitar Shalat
Kebiasaan Ke-1:   SELALU SHALAT SUNNAH FAJAR
Kebiasaan Ke-2:  MERINGANKAN SHALAT SUNNAH FAJAR
Kebiasaan Ke-3: MEMBACA SURAT AL-IKHLAS DAN AL-KAFIRUN DALAM SHALAT FAJAR
Ayat Lain yang Dibaca Nabi dalam Shalat Sunnah Fajar
Kebiasaan Ke-4:  BERBARING SEJENAK SETELAH SHALAT SUNNAH FAJAR
Kebiasaan Ke-5:  MENGERJAKAN SHALAT SUNNAH DI RUMAH
Kebiasaan Ke-6:  SELALU SHALAT SUNNAH EMPAT RAKAAT SEBELUM ZHUHUR
Kebiasaan Ke-7:  MENGGANTI DENGAN EMPAT RAKAAT SETELAH ZHUHUR JIKA TIDAK SEMPAT SHALAT SEBELUMNYA
Kebiasaan Ke-8:  SHALAT SUNNAH DUA ATAU EMPAT RAKAAT SEBELUM ASHAR
Kebiasaan Ke-9:  SHALAT SUNNAH DUA RAKAAT  SESUDAH MAGHRIB       
Kebiasaan Ke-10: SHALAT SUNNAH SETELAH ISYA‘
Kebiasaan Ke-11:  MENGAKHIRKAN SHALAT ISYA‘
Kebiasaan Ke-12: MEMANJANGKAN RAKAAT PERTAMA DAN MEMENDEKKAN RAKAAT KEDUA
Kebiasaan Ke-13: SELALU SHALAT MALAM
Waktu Shalat Malam Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam
Kebiasaan Ke-14: MENGGOSOK GIGI APABILA BANGUN MALAM
Kebiasaan Ke-15: MEMBUKA SHALAT MALAM DENGAN DUA RAKAAT RINGAN
Kebiasaan Ke-16: SHALAT MALAM SEBELAS RAKAAT
Format Shalat Malam Nabi Sebelas Rakaat
Kebiasaan Ke-17: MEMANJANGKAN SHALAT MALAMNYA
Kebiasaan Ke-18: MEMBACA SURAT AL-A’LA, AL-KAFIRUN DAN AL-IKHLAS DALAM SHALAT WITIR
Kebiasaan Ke-19: MENGGANTI SHALAT MALAM DI SIANG HARI JIKA BERHALANGAN
Kebiasaan Ke-20: SHALAT DHUHA EMPAT RAKAAT
Kebiasaan Ke-21: TETAP DUDUK HINGGA MATAHARI BERSINAR SETELAH SHALAT SUBUH
Kebiasaan Ke-22: MELURUSKAN SHAF SEBELUM MULAI SHALAT JAMAAH
Kebiasaan Ke-23: MENGANGKAT KEDUA TANGAN SAAT TAKBIRATUL IHRAM, AKAN RUKU’ DAN BANGUN DARI RUKU’
Kebiasaan Ke-24: MELETAKKAN TANGAN KANAN DI ATAS TANGAN KIRI     
Kebiasaan Ke-25: MENGARAHKAN PANDANGAN KE TEMPAT SUJUD
Kebiasaan Ke-26: MERENGGANGKAN KEDUA TANGAN KETIKA SUJUD HINGGA TAMPAK KETIAKNYA YANG PUTIH
Kebiasaan Ke-27: MEMBERI ISYARAT DENGAN JARI TELUNJUK KETIKA TASYAHHUD DAN MENGARAHKAN PANDANGAN KE ARAH JARI TELUNJUK
Kebiasaan Ke-28: MERINGANKAN TASYAHHUD PERTAMA
Kebiasaan Ke-29: MERINGANKAN SHALAT JIKA BERJAMAAH           
Kebiasaan Ke-30: MENGHADAP KE ARAH KANAN MAKMUM SELESAI SHALAT JAMAAH     
Kebiasaan Ke-31: BERSEGERA KE MASJID BEGITU MASUK WAKTU SHALAT
Kebiasaan Ke-32: SELALU MEMPERBARUI WUDHU SETIAP KALI AKAN SHALAT
Kebiasaan Ke-33: TIDAK MENSHALATKAN JENAZAH YANG MASIH BERHUTANG
Kebiasaan Ke-34: MENANCAPKAN TOMBAK SEBAGAI PEMBATAS JIKA SHALAT DI TANAH LAPANG
Kebiasaan Ke-35: MENGAJARI SHALAT KEPADA ORANG YANG BARU MASUK ISLAM 

Bab Kedua
Kebiasaan-kebiasaan Nabi Saw di Hari Jum’at dan Dua Hari Raya

(hukum) wisata kuliner, bukan tidak boleh, tapi jika berlebihan tidak baik

Hikmah jelang siang: (hukum) wisata kuliner, bukan tidak boleh, tapi jik a berlebihan tidak baik ' ada yg bertanya via WA ttg ha...