Oleh: Abduh Zulfidar Akaha
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa
Sallam bersabda,
خَمْسٌ يُفْطِرْنَ الصَّائِمَ
وَيَنْقُضْنَ الْوُضُوْءَ : الْكَذِبُ وَالْغِيْبَةُ وَالنَّمِيْمَةُ وَالنَّظَرُ بِالشَّهْوَةِ
وَالْيَمِيْنُ الْكَاذِبَةُ .
“Lima hal yang membuat
orang puasa berbuka dan membatalkan wudhu: berkata dusta, ghibah, namimah
(mengadu domba), memandang disertai syahwat, dan sumpah palsu.”
Takhrij
Al-Burhanfuri
berkata setelah menyebutkan hadits ini, “(Diriwayatkan) Al-Azdi dalam Adh-Dhu’afa`
dan Ad-Dailami dalam Al-Firdaus dari Anas bin Malik (Radhiyallahu
'Anhu).”[1]
Derajat Hadits: Maudhu’
Ibnul Jauzi
berkata, “Ini adalah hadits maudhu.”[2]
As-Suyuthi menukil
dari Ibnu Abi Hatim dalam Al-‘Ilal, “Aku mendengar ayahku berkata; Ini adalah hadits
dusta. Maisarah bin Abdi Rabbih adalah seorang yang suka membuat-buat hadits.”[3]
Setelah mengutip
perkataan Ibnul Jauzi, Az-Zaila’i menukil perkataan Ibnu Ma’in,
“Said adalah seorang pendusta. (Para perawi)
dari Said sampai ke Anas semuanya adalah orang-orang
tertuduh.”[4]
Asy-Syaukani
memasukkan hadits ini sebagai hadits maudhu’ dalam Al-Fawa`id Al-Majmu’ah fi
Al-Ahadits Al-Maudhu’ah (hadits nomor 25).
Al-Albani juga menghukumi hadits ini sebagai hadits maudhu' dalam Dha'if Al-Jami' Ash-Shaghir, hadits nomor 6594.
Al-Albani juga menghukumi hadits ini sebagai hadits maudhu' dalam Dha'if Al-Jami' Ash-Shaghir, hadits nomor 6594.