Rabu, 22 September 2010

Memuji Diri Sendiri

Oleh : Abduh Zulfidar Akaha

“Apabila kamu melihat orang yang suka memuji,  maka
 taburkanlah debu di mukanya.” (HR Muslim)

Ketika Khalifah Hisyam bin Abdil Malik berada di Makkah, dia menyuruh pengawalnya untuk mendatangkan seorang sahabat. Sang pengawal berkata, “Mereka semua telah tiada, wahai Amirul Mukminin.” Hisyam berkata, “Kalau begitu, datangkan saja tabi’in.” Maka, dipanggillah Thawus Al-Yamani yang kebetulan ada di Makkah.
            Thawus pun datang memenuhi panggilan Khalifah. Thawus berkata, “Assalamu ‘alaika ya Hisyam (Keselamatan atasmu, hai Hisyam).” Thawus tidak memberikan salam Amirul Mukminin kepada Khalifah. Bahkan, Thawus juga tidak menyertakan gelar apa pun untuk Khalifah. “Bagaimana kabarmu, hai Hisyam?” tanya Thawus.
            Sontak, muka Khalifah merah padam menahan amarah yang teramat sangat, sampai-sampai dia hendak membunuh Thawus. Namun, sang pengawal membisikkan, bahwa dia sedang berada di Tanah Haram, dimana dia tidak mungkin melakukan hal tersebut.
            Khalifah berkata, “Hai Thawus, apa yang membuatmu berani bersikap seperti itu?” Thawus menjawab, “Memangnya apa yang aku lakukan?” Khalifah pun semakin geram. “Kau tidak mengucapkan salam Amirul Mukminin kepadaku dan langsung memanggil namaku ‘Hai Hisyam’ tanpa menyebut gelar apa pun!” kata Khalifah.
            Thawus berkata, “Aku tidak memberikan salam Amirul Mukminin kepadamu, karena tidak semua orang ridha dengan pemerintahanmu. Dan, aku tidak mau berbohong dalam hal ini. Adapun aku langsung memanggilmu Hisyam, karena Allah memanggil para nabi dan kekasih-Nya; Hai Yahya, hai Isa… Sedangkan kepada musuhnya, Dia menyebut; Celakalah kedua tangan Abu Lahab!”
            Sejatinya, bukan hanya penguasa dan pejabat saja yang gila pujian ingin dipanggil dengan panggilan terhormat dan sebutan mentereng. Terkadang, sadar atau tidak, kita juga suka memuji diri sendiri; menyebut diri sebagai Ulama, Kyai, Ustadz, Pak Haji, Bu Hajah, dan sebagainya. Jika memuji orang lain secara berlebihan saja dicela Nabi SAW. Bagaimana halnya dengan orang yang suka memuji dirinya sendiri? Wallahu a’lam bish-shawab. 

*    *    *

2 komentar:

  1. Orang-orang yang berilmu itu kalau menjawab memang telak ya....

    BalasHapus
  2. Oh iya... minta izin copy-paste di http://myquran.com/forum/showthread.php/18199

    Jazakallahu khoiron :)

    BalasHapus

(hukum) wisata kuliner, bukan tidak boleh, tapi jika berlebihan tidak baik

Hikmah jelang siang: (hukum) wisata kuliner, bukan tidak boleh, tapi jik a berlebihan tidak baik ' ada yg bertanya via WA ttg ha...